Jumat, 04 Januari 2013

Perbedaan




Dibesarkan dari lingkungan Muhammadiyah. Tk Aisiyah, SD Muhammadiyah, sempat jadi ketua IRM cabang Ambulu, ikut oragnisasi kemuhammadiyahan. Semua membuat pengalaman yang berharga saat itu.

Mulai kuliah dan keluar dari lingkungan, membuat perbedaan makin beragam. Kok nggak pake songkok kalo sholat, kok bacanya sujudnya begitu?...kok nggak ikut yasinan. Ini hanya dilingkungan sekitar jawa timur….ada lagi teman yang syiah, sunni. Segala perbedaan adalah ladzim….dan ini sudah ditakdirkan. Kadang dari perbedaan membuat masyarakat saling menjauhi jarak satu dengan yang lain. Padahal berbeda adalah hal yang wajar. Semua punya dasar masing- masing.

Di belanda lebih lagi akan kita jumpai hal-hal yang sangat berbeda. Bagaimana sholatnya orang turki, orang maroko, orang Somalia. Kalo kita tidak melihatnya secara dewasa kita akan menjadi katak dalam tempurung.

Pernah teringat status salah satu teman yang menuliskan, bagaimana membuat kekacauan dari perbedaan ini. “kalau ingin membuat kekacauan disuatu kampung gampang saja, beli bensin dua liter, satu liter untuk bakar masjid, satu liter untuk bakar gereja, dan butuh satu orang yang pintar provokasi”.

Begitu gampangnya orang mencari musuh karena berbeda. Mari kita sikapi perbedaan ini dengan dewasa, toleran, en terus belajar, saling menghargai. Bukan saling menghina, menghujat, dan memusuhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar