Kamis, 03 Januari 2013

Niet storen, Ik deel medicijnen

Yah itulah tulisan yang terpajang di jas saya saat membagi obat,
mempunyai arti “JANGAN GANGGU, SAYA LAGI BAGI OBAT”.

Hal kecil yang mempunyai dan berdampak besar bagi pasien. Jujur neh...”siapa yang pernah memberikan obat yang salah terhadap pasien???” He2.

Termasuk pengalaman saya pribadi, jujur saya juga pernah mengalaminya. Tentu saja perasaan sangat bersalah terbawa sampai tidur saat itu. Untungnya obat obat yang bukan berefek fatal, tapi tentu saja ini merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Pernah juga hal ini terjadi pada salah satu teman Akper saya dulu, ...lucu dan fatal. Hal ini bukan saja merupakan kesalahan teman saya saja...karena dia masih mahasiswa, pembimbing ruangan seharusnya bertanggung jawab atas hal ini.

Teman saya ini memberikan obat sup. (yang seharusnya diberikan di anus) yang segitu gedenya kayak peluru, pasien tersebut disuruh meminum secara oral. Wah...wah....gimana nggak galau setengah mati temen saya saat itu. Maaf sobat….kalau hal ini saya tulis….tapi ada hikmahnya…he2.

Membagi obat, adalah hal ritual yang sebenarnya bukan rutinitas semata. Tentu saja 5 benar (benar pasien, benar obat, benar waktu, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi) harus tetap kita pegang, kayaknya 6 benar ya.....satu lagi lupa...he2. Oh inget...benar dokumentasi...

Makanya hal kecil kayak memakai jas dengan bertuliskan judul diatas, juga masukan positif. Hal ini karena ada juga tanggungjawabnya secara hukum. Kalaupun salah membagi obat, kita disini juga harus mengisi dokumentasi MIC (Melding Incidenten Clienten). Yang berarti formulir kejadian kecelakaan bagi pasien. Apapun yang berbau kesalahan harus terdokumentasi dengan jelas. Kenapa, kapan, apa yang dilakukan, semua harus terdokumentasi secara tanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar